Kegiatan Perusahaan

Ikut Program Makmur, Panen Petani Banjar Meningkat Pesat

Ikut Program Makmur, Panen Petani Banjar Meningkat Pesat

Banjar – Program Makmur Pupuk Kujang kembali berhasil meningkatkan hasil panen. Saat panen yang dilakukan di Desa Pamarican, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Banjar, Jawa Barat, petani padi di sana berhasil memanen 8,46 ton gabah per hektare atau meningkat dari sebelumnya di kisaran 7 ton per hektare.

Melalui pendampingan intensif dari para agronom Pupuk Kujang, petani berhasil memperoleh kenaikan panen cukup signifikan. “Kenaikan panen ini setalah kami menggunakan pupuk NPK dan urea non subsidi. Ditambah pupuk KCL yang bisa memperkuat akar dan batang padi sehingga padi tidak mudah rebah di musim hujan ini,” kata Miarto, petani peserta program Makmur asal Purwadadi usai panen, Rabu (9/3/2022).

Miarto menuturkan, sebelum mengikuti Program Makmur, ia selalu bertani menggunakan pupuk bersubsidi. Selama 25 tahun bertani, rata-rata, sawah Miarto menghasilkan 4 hingga 5 ton gabah kering giling per hektare setiap panen.

“Setelah mengikuti program Makmur, ternyata terbukti hasil panen bisa meningkat. Saya menjadi percaya karena hasil perhitungan BPS, panen saya meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Alhamdulillah saya senang melihat hasil panen kali ini,” kata Ketua Kelompok Tani Mekar Rahayu 1 itu.

Melihat hasil panen yang menggembirakan di sawah Miarto, sejumlah petani tertarik mengikuti Program Makmur. Miarto mengatakan, sejumlah anggota kelompok tani Mekar Rahayu 1 pun tertarik mengikuti Program Makmur.

“Para petani tertarik karena telah melihat bukti nyata dari Program Makmur,” ujar Miarto yang menanam padi jeneis Ciherang di sawahnya.

Sejak awal Desember 2021, Agronom Pupuk Kujang mendampingi sejumlah petani penggarap 5,6 hektare sawah di Desa Pamarican. Di musim tanam penghujan itu, agronom Pupuk Kujang mendapat keluhan jika padi para petani kerap rebah akibat hujan ekstrim.

Para agronom Pupuk Kujang lalu memberikan beragam kiat dan formulasi khusus supaya padi petani tidak mudah rebah dan hasil panen bisa tetap maksimal meski sawah terus diguyur hujan ekstrem.

Penggunaan Urea, NPK dan KCL di lahan Miarto telah membuat tanaman padi tetap sehat dan kuat sepanjang musim hujan. Penggunaan pupuk non subsidi menurut Miarto membuat bulir padi menjadi lebih padat dan berisi daripada biasanya. Selain itu, warna bulir padi lebih putih bersih.

“Pendampingan para agronom ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada petani. Mudah-mudahan kemauan petani menggunakan pupuk premium bisa berdampak pada peningkatan hasil panen dan meningkatkan keuntungan. Tujuannya supaya petani sejahtera,” ujar Arlyza Eka Wijayanti, SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kujang saat berdialog dengan petani seusai panen.

Arlyza menuturkan, Pupuk Kujang berkomitmen terus membuat produk pupuk berkualitas untuk petani Indonesia. Yang lebih penting, Pupuk Kujang siap mendukung penuh upaya pemerintah dalam menyejahterakan petani. “Program Makmur ini adalah kerja bersama antara pemerintah, BUMN, dan kerja keras semua petani. Semua tujuannya adalah petani Indonesia lebih sejahtera,” tutur Arlyza.

Program Makmur yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir tidak hanya dijalankan Pupuk Indonesia group. Saat ini, program Makmur melibatkan juga BUMN lainnya. Sinergi dibangun antara Pupuk Indonesia Group, bank anggota Himbara, asuransi, hingga berbagai pihak yang bersedia menjadi pembeli hasil pertanian.

Sinergi itu diyakini bisa memperkuat Program Makmur untuk membentuk ekosistem yang mapan. Dengan sinergi dan ikhtiar bersama, petani peserta Program Makmur didampingi secara menyeluruh dan intensif, mulai dari akses permodalan, pendampingan budidaya, asuransi, hingga pembelian hasil panen. (hl/KP)

Rate this item
(0 votes)

stay connected

Anda dapat menghubungi kami melalui email info@pupuk-kujang.co.id, atau berlangganan newsletter dengan menginputkan alamat email anda dibawah ini.

Visitor Counter

Sekarang : 558                    
Kemarin : 885
Bulan Ini : 1874
Bulan Kemarin : 22955
Semua : 191811