Suasana diskusi yang berjalan hangat

(Cikampek, 19/12/2017) Sudah menjadi kewajaran apabila digital marketing campaign saat ini dianggap menjadi strategi yang efektif untuk mempromosikan dan juga memasarkan suatu brand corporate maupun produk/jasa. Dari perusahaan kelas kakap sampai bisnis kecil yang baru saja dimulai juga sudah beralih memanfaatkan perkembangan media digital.

Dalam rangka meningkatkan daya saing bisnis dengan menggunakan media digital, PT Pupuk Kujang menggelar Knowledge Sharing dan diskusi Aplikasi E-commerce bagi tenaga pemasaran dan Teknologi Informasi di lingkungan PT Pupuk Kujang. Menghadirkan 4 orang narasumber yang berpengalaman dalam dunia E-Commerce.  Knowledge sharing dan diskusi digelar di Gedung Anggrek PT Pupuk Kujang, Selasa 19 Desember 2017.

Selain dihadiri oleh tenaga pemasaran dan Teknologi Informasi PT Pupuk Kujang, kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Komersil PT Pupuk Kujang Rita Widayati. Dalam sambutanya Direktur Komersil PT Pupuk Kujang Rita Widayati menyatakan bahwa sudah saatnya PT Pupuk Kujang berperan serta dalam ekonomi digital. “Di era ekonomi digital ini, Pupuk Kujang sudah seharusnya berperan serta dalam dunia E-Commerce untuk meningkatkan nilai perusahaan dan bisnisnya” ungkap Rita

Pupuk Kujang saat ini sedang concern dalam memasarkan produk ritel dan jasanya, dimana sebelumnya yang kita semua tau, bahwa main product Pupuk kujang adalah pupuk subsidi. Perubahan pasar yang saat ini terjadi, mendorong perusahaan dalam segala bidang untuk bisa berperan aktif dalam meningkatkan eksistensi dan bisnisnya. Oleh karena itu, perlu bertukar pengalaman dan pengetahuan terkait digital media, khususnya perusahaan yang berdiri dibidang e-commerse.

Pembicara menyampaikan pengalamanya mengelola E-Commerce

Pada acara ini, nara sumber yang Pupuk Kujang hadirkan diantaranya Bpk. Tantyo Bangun yang merupakan CEO & CO founder Kecipir.com (https://kecipir.com/) yaitu suatu marketplace khusus bagi konsumen dan produsen sayuran organik di derah bogor dan sekitarnya.

“Dengan sarana dan infrastruktur yang dimiliki PT Pupuk Kujang, saya yakin pasti mampu mengembangakan pemasaran dan penjualan melalui media digital”. Ungkap Tantyo

Selain CEO Kecipir.com diskusi juga diisi oleh Ibu Ramalis dari komunitas kebun belajar (https://www.tunasnusa.org/kebon-belajar) yaitu suatu komunitas peniliti masalah perkotaan yang mengedukasi masyarakat perkotaan untuk lebih mengenal alam hingga belajar memproduksi makanan sendiri di sekitar rumah masing-masing.

Ada juga Utju Suiatna dan dari komunitas Agripreneur Ganesha (http://agrinesha.org/) yang adalah Perkumpulan Mahasiswa dan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menekuni atau memiliki minat terhadap pembangunan dan pengembangan pertanian di Indonesia

Serta Galih Raditya dari seribu kebun (https://www.facebook.com/1000kebun/) yaitu suatu komunitas di Kota Bandung yang menggagas kegiatan berkebun organik. Mereka menanam beraneka jenis buah dan sayuran tanpa menggunakan pestisida dan zat-zat kimia berbahaya lainnya.

Para pembicara membagikan pengalaman mereka dalam membangun dan mengelola komunitas di daerahnya serta membangun sistem distribusi yang cocok bagi kegiatan komunitas mereka. Karena faktor pendukung yang dianggap penting dalam berhasilnya sebuah digital media adalah seberapa banyak para follower digital media tersebut mengikuti aktifitas yang kita lakukan dan seberapa loyal mereka menjadi bagian dalam kegiatan perusahaan tersebut.

Dalam acara knowledge Sharring tersebut, diskusi tersebut berjalan sangat hangat, dimana para peserta terlihat sangat antusias dan bersemangat untuk mengetahui sistem penjualan dan komunitas pertanian digital jauh lebih dalam. *** (an/af/KP)