Kegiatan Perusahaan

Sistem Pemupukan Berimbang Pupuk Indonesia Hasilkan Kentang Super di Garut 

Sistem Pemupukan Berimbang Pupuk Indonesia Hasilkan Kentang Super di Garut 

Garut – Sistem Pemupukan Berimbang dari Pupuk Indonesia Group menarik perhatian petani muda di Kabupaten Garut. Seperti di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, para petani tertarik menggunakan produ pupuk Indonesia setelah melihat hasil panen kentang dari demplot Pupuk Indonesia. 

“Setelah ikut demplot, saya ingin mencoba lagi menggunakan produk Pupuk Indonesia. Karena lebih irit, pekerjaan praktis dan hasil panen maksimal,” kata Ayi Rosandi (25) usai panen raya, Sabtu (2/4/2022). 

Ayi menuturkan, selama hampir 10 tahun bertani, ia kerap menggunakan beragam jenis pupuk termasuk buatan Jerman dan Kanada. Namun rupanya, setelah menggunakan produk buatan Pupuk Indonesia, hasilnya tak kalah. “Hasil panen setelah demplot, kentang lebih padat, lebih berat. Modal pun lebih irit karena pekerjaan tidak ribet,” kata Ayi. 

Kentang hasil demplot, ujar Ayi tumbuh besar. Alhasil, panen di ladangnya kembali diminati Indofood untuk bahan baku keripik. “Hasil panen kali ini menghasilkan kentang yang masuk standar Indofood. Ini adalah pembuktian, produk Pupuk Indonesia bisa menghasilkan kentang kualitas super,” ujarnya. 

Desa Cigedung memang menjadi salahsatu tempat penghasil kentang berkualitas. Sejak pertengahan tahun 90an, banyak kentang petani yang diminati korporat seperti Indofood. Hingga saat ini, Indofood telah bermitra dengan 1400 petani dengan luas lahan 700 hektare. 

Kelompok Tani Silih Riksa IV yang dipimpin Bubun Bunyamin (52) menjadi kelompok penghasil kentang super di sana. Kelompok tani tersebut dikenal punya banyak anggota dan menghasilkan kentang berkuakitas baik. 

Pengalaman Bubun yang belajar bertani kentang ke Australia hingga Skotlandia ia tularkan ke para petani. 

Di musim tanam kali ini, Bubun berkenan untuk melakukan demplot dan ingin melihat bukti kehandalan produk-produk Pupuk Indonesia. 

“Sistem pemupukan berimbang ini adalah pengetahuan baru dan menambah keterampilan petani kami,” ujar Bubun. 

Bubun menuturkan, produk Pupuk Indonesia yang diaplikasikan di ladang kelompoknya menghasilkan kentang berkualitas. "Hasil panen dari demplot Pupuk Indonesia masuk standar industri," kata Bubun. 

Dalam demplot yang dijalankan kali ini, petani menggunakan enam jenis pupuk, yaitu;Petroganik, ZA, SP 36, ZK, Phonska OCA hingga Nitroku buatan Pupuk Kujang. 

Nitroku merupakan produk NPK yang mengandung unsur hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman. 

Keseimbangan nutrisi yang bersumber dari Ammonium Nitrogen dan Nitrat Nitrogen menjadikan pemupukan pada tanaman lebih efisien dibandingkan pupuk NPK yang berasal dari urea biasanya. 

“Sehingga kombinasi pupuk tersebut  membuat tanaman kentang tahan penyakit dan tumbuh maksimal,” ujar Drikarsa, AVP Program & Komunikasi Pemasaran Pupuk Indonesia Wilayah Barat. 

Hasil demplot yang maksimal pun membuat sejumlah petani tertarik untuk menggunakan racikan dan sistem pemupukan berimbang dari Pupuk Indonesia. 

Agni Mustari Sidik misalnya, petani muda ini akan beralih dari pupuk buatan asing ke produk buatan Pupuk Indonesia. 

“Saya jadi tertarik ikut mencoba Pupuk Indonesia, karena telah melihat sendiri hasilnya. Dalam aplikasi, biaya lebih irit dan pekerjaan lebih murah dan praktis. Karena saya lihat sendiri pertumbuhan hingga hasil panen di lahan demplot,” ujar Sidik yang tiga tahun lalu masih bekerja sebagai perawat di salahsatu rumah sakit di Bandung. 

Sidik ketagihan bertani ketika pada 2018, berhasil panen dan mendapat cuan berkali kali lipat dari gajinya sebagai perawat. “Waktu itu masih dimodali dan menanam di ladang orang tua,” ujar Sidik. 

“Laba dari panen bisa setara dengan setahun lebih gaji sebagai perawat. Makanya saya memilih kembali ke kampung untuk jadi petani, karena keuntungan lebih besar,” ujar Sidik. 

Bertani kentang memang menjadi profesi yang menjanjikan. Sebab, komoditi kentang banyak diminati dan pasarnya terbuka lebar. Di daerah pegunungan seperti Garut, kentang berpotensi tumbuh baik dan dilirik korporat. 

Garut memang menjadi salahsatu daerah penghasil kentang untuk perusahaan besar seperti Indofood. Di musim tanam ini, Indofood dikabarkan menyerap 2.500 ton kentang dari Garut. Adapun dalam satu tahun Indofood rata-rata menyerap 9.200an ton di Garut. (hl/KP)

Rate this item
(0 votes)

stay connected

Anda dapat menghubungi kami melalui email info@pupuk-kujang.co.id, atau berlangganan newsletter dengan menginputkan alamat email anda dibawah ini.

Visitor Counter

Sekarang : 558                    
Kemarin : 885
Bulan Ini : 1874
Bulan Kemarin : 22955
Semua : 191811