Kegiatan Perusahaan

Direktur Pupuk Kujang, Maryadi bersama Direktur Operasi dan Produksi, Robert Sarjaka dan Zuryati Simbolon, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, Kementerian BUMN saat meninjau kandang sapi Pupuk Kujang (dp/KP) Direktur Pupuk Kujang, Maryadi bersama Direktur Operasi dan Produksi, Robert Sarjaka dan Zuryati Simbolon, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, Kementerian BUMN saat meninjau kandang sapi Pupuk Kujang (dp/KP)

Siapkan Kandang Sapi, Pupuk Kujang Dukung Badan Pangan Nasional Jaga Stok Daging untuk Masyarakat

Karawang – PT Pupuk Kujang Cikampek siap bersinergi dengan National Food Agency (NFA) atau Badan Pangan Nasional untuk menjaga stok daging sapi jelang Ramadan dan Idul Fitri 2022. Pupuk Kujang akan menyiapkan kandang seluas 2.500 meter persegi untuk menampung 1.800 ekor sapi yang dimobilisasi ke pasar-pasar masyarakat.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menuturkan, saat ini, Badan Pangan Nasional terus berupaya memenuhi stok daging sapi untuk masyarakat. Skema utama yang disiapkan yaitu mobilisasi sapi lokal untuk mendekati pasar-pasar masyarakat. Selain itu, ada juga skema penyediaan daging frozen dan skema impor sebagai opsi terakhir.

“Opsi impor dilakukan jika diperlukan. Jika perlu impor, Kementerian Pertanian akan mempersiapkan Instalasi Karantina Hewan (IKH),” kata Arief di sela kunjungan ke Pupuk Kujang, Senin (14/3/2022).

Untuk memperkuat mobilisasi sapi lokal, Badan Pangan Nasional sedang merevitalisasi sejumlah kandang agar siap menampung pasokan khusus untuk kebutuhan masyarakat. Arief menuturkan, kandang-kandang ini akan menampung sapi lokal produksi dalam negeri supaya lebih mendekati sentra-sentra konsumen. 

“Kita mobilisasi sapi-sapi dari wilayah Jatim, Jateng, Sumbawa, Sumba dan NTT supaya tersalurkan sebelum lebaran. Di Jawa Barat, kandang sapi di Pupuk Kujang akan jadi salahsatu tempat penyimpanan. Tujuannya supaya sapi lokal terserap maksimal,” kata Arief.

Dalam upaya memobilisasi sapi-sapi tersebut, tentu memerlukan penanganan khusus. Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryadi mengatakan, sapi-sapi tersebut akan ditangani dengan baik di kandang sapi Pupuk Kujang.

“Kita siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dan BUMN klaster pangan untuk mendukung rencana ini,” kata Maryadi di Cikampek.

Saat ini, kata Maryadi, Pupuk Kujang sedang berkoordinasi dengan tim untuk menyiapkan segala persyaratan teknis untuk menampung 1800 ekor sapi. “Besok pagi kami siapkan segala sesuatunya. Dalam dua pekan, kami sudah mulai siap menangani sapi-sapi ini,” ujar Maryadi.

Menurut Maryadi, amanat menjaga 1.800 ekor sapi untuk masyarakat adalah tanggung jawab perusahaan terhadap komitmen menjaga ketersediaan pangan. Selain itu, amanat ini menjadi salahsatu cara untuk lebih mengoptimalkan aset perusahaan. “Dengan amanat ini, aset berupa kandang sapi kita mempunyai manfaat lebih,” ujar Maryadi.

Seperti diketahui, sejak tahun 2013, Pupuk Kujang mengembangkan peternakan sapi lokal di dalam kawasan mereka. Peternakan sapi ini diperuntukkan untuk penelitian air kencing dan kotoran sapi untuk bahan baku pupuk organik.

Selain kandang, Pupuk Kujang juga memiliki lahan untuk budidaya pakan sapi. Lahan tersebut ditanami dengan rumput gajah yang dikawinkan dengan tanaman tebu sehingga memiliki kandungan gizi yang baik.

Sementara itu, Zuryati Simbolon, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, Kementerian BUMN menuturkan, sektor pangan selalu menjadi prioritas. Kementerian BUMN, ujar Zuryati, membentuk ekosistem pangan dari semua komoditi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Ekosistem ini dibentuk dari kolaborasi. Dalam penyediaan daging sapi, Id Food berkolaborasi dengan Berdikari untuk menyediakan sapi, Pupuk Kujang akan menyediakan kandang. Tujuannya untuk support stabilitas harga dan membentuk rantai pasok. “Dengan ekosistem ini, diupayakan import daging sapi bisa berkurang,” kata Zuryati.

Dalam menyediakan daging untuk masyarakat, BUMN dan Badan Pangan bekerjasama untuk mengepul dan memobilisasi komoditas daging. “Kita mengambil dari sumbernya, mengupmulkannya di kandang, lalu menyalurkan ke rumah potong hewan, untuk selanjutnya disalurkan ke pedagang pasar,” kata Zuryati.

“Sehingga di pasar, stok daging akan tersedia dan ada pilihan untuk masyarakat apakah mau membeli daging sapi segar atau daging frozen,” pungkasnya. (hl/KP)

Rate this item
(0 votes)

stay connected

Anda dapat menghubungi kami melalui email info@pupuk-kujang.co.id, atau berlangganan newsletter dengan menginputkan alamat email anda dibawah ini.

Visitor Counter

Sekarang : 558                    
Kemarin : 885
Bulan Ini : 1874
Bulan Kemarin : 22955
Semua : 191811