(Bogor) – Kali kedua PT Pupuk Kujang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) atau penyuluhan lahan di kebun Komite Penggerak Nawacita (KPN) yang dikelola bersama oleh Kumpulan Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bogor Raya dan Kelompok Tani Puncak Hijau Desa Cibereum, Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (09/7). Dengan dihadiri oleh tim Percepatan KUR Kementan, KPN dan tim Pupuk Kujang sebagai agronom penyuluhan/ Bimbingan teknis dalam pengimplementasian produk ritel Pupuk Kujang untuk memanfaatkan lahan muda menjadi lebih produktif dan menghasilkan hasil tani yang melimpah

Di luas lahan +-1 hektar, dengan kebiasaan yang baru (New Normal), peserta yang mengikuti penyuluhan ini dibatasi jumlahnya sebanyak 25 orang yang berasal dari kelompok tani Puncak Hijau. Selain jumlahnya dibatasi,  kelengkapan kebersihan juga harus ditaati seperti menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum/sesudah beraktifitas. Sebelumya lahan itu merupakan lahan tanaman wortel, ketika itu komoditas ini masih unggulan dan sebagai salah satu pekerjaan utama para petani dari sekitar Desa Cibeureum. Namun dengan adanya pandemi saat ini, aktifitas bertani terbatas dan lahan tersebut tidak  lagi berfungsi seperti biasanya bahkan sebagian banyak digunakan untuk membakar sampah

Dalam acara bimtek ini PT Pupuk Kujang memberikan pelatihan budidaya bawang putih dan penanaman jahe merah serta pembuatan pupuk kompos secara sederhana, dimana sebelumnya tim teknis dari PT Pupuk Kujang telah mengambil sampel tanah dilokasi lahan untuk diteliti tanaman apa yang akan cocok dikembangkan di lokasi tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali para petani dengan keterampilan penggunaan Perangkat Uji Tanah dan Perangkat Uji Pupuk dalam pengelolaan kesuburan lahan dan juga dapat memberikan contoh bagi petani sekitar cisarua maupun Kabupaten Bogor untuk dapat memanfaatkan lahan-lahannya agar dapat produktif dan bermanfaat sehingga meningkatkan perekonomian

“Kami sebagai #Gener45iJuara Pupuk Kujang dalam penyuluhan/ Bimbingan Teknis ini memberikan praktik langsung kepada petani bagaimana budidaya tanaman yang dapat diolah dengan mudah dan menggunakan nutrisi pupuk yang tepat, hingga pemberian pupuk berimbang yang digunakan seperti Nitroku dan Excow akan mempengaruhi pertumbuhan hasil tanam yang melimpah” jelas Sunu sebagai salah satu narasumber dari Pupuk Kujang

Dalam Bimtek kali ini, para petani juga diberikan penyuluhan tentang komposting, salah satu contoh yang dipraktikan yakni pemanfaatan batang pohon pisang yang sudah tidak  bagus kondisinya untuk digunakan sebagai pupuk. Konsep pertanian terpadu, mulai dari fase tanam hingga pemasaran serta integrasi dengan budidaya ternak juga akan menjadi materi dalam sesi Bimtek tersebut.

“Dengan adanya penyuluhan ini para petani merasa terbantu secara teknis mengenai penggunaan pupuk yang cocok dan tanaman apa yang dapat dimanfaatkan untuk lahan yang ada ini. Kami juga  berharap sebagai  yang menyalurkan Percepatan KUR dapat diberikan kepada petani yang berhak menerimanya, dan yang terpenting pembinaan tidak cukup sampai penyuluhan namun sampai dengan menjual hasil taninya ” jelas Amsar Dulmanan Tim percepatan KUR Kementeran (an/KP)